Jumat, 22 April 2011

laporan observasi SMA

Diposting oleh Suka Suka Saya di 16.18
laporan observasi SMA adalah laporan yang dimana menjelaskan tentang SMA. biasanya anak kuliah bingung mencari bagaimana laporan observasi. laporan observasi membantu kita dalam nilai matakuliah. contoh laporan observasi sebagai berikut.

BAB I
PENDAHULUAN

1. Latar Belakang Permasalahan
Saat sekarang seorang siswa tidak mengetahui bagaimana karir mereka di masa datang. Kebanyakan mereka hanya mengikuti keinginan teman atau keinginan asal lalu aja. Sehingga membuat mereka salah memilih buntuk kehiduoannya. Begitu juga siswa SMA yang bingung akan jabatan karirnya. Dan mereka belum mengerti akan karir mereka.
Bimbingan karier tidak hanya sekedar memberikan respon kepada masalah-masalah yang muncul, akan tetapi juga membantu memperoleh pengetahuan, sikap, dan keterampilan yang diperlukan dalam pekerjaan. Penggunaan istilah karier didalamnya terkandung makna pekerjaan dan jabatan sekaligus rangkaian kegiatan dalam mencapai tujuan hidup seseorang. Hattari (1983) menyebutkan bahwa istilah bimbingan karier mengandung konsep yang lebih luas. Bimbingan jabatan menekankan pada keputusan yang menentukan pekerjaan tertentu sedangkan bimbingan karier menitikberatkan pada perencanaan kehidupan seseorang dengan mempertimbangkan keadaan dirinya dengan lingkungannya agar ia memperoleh pandangan yang lebih luas tentang pengaruh dari segala peranan positif yang layak dilaksanakannya dalam masyarakat.
Berdasarkan keterangan diatas terlihat bahwa upaya pemberian bimbingan karier disekolah sangat penting sehingga dengan alasan inilah, peneliti melakukan beberapa penelitian atau obervasi kebeberapa SMA guna mengetahui pelaksanaan bimbingan karier.

2. Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian diatas maka yang menjadi permasalahan dalam penelitian ini adalah:
1. Bagaimana pola pelaksanaan bimbingan karier di SMAN TARIK yang telah diteliti?
2. Materi bimbingan karier apa saja yang diberikan di SMAN TARIK yang telah diteliti tersebut?
3. Bagaimana metode yang digunakan dalam pemberian materi di beberapa SMAN TARIK yang telah diteliti?
4. Kapan waktu pemberian materi bimbingan karier dilakukan?
5. Bagaimana hasil dari pemberian dan pelaksanaan bimbingan karier di SMAN TARIK yang telah diteliti?
6. Bagaimana pemberian dan pelaksanaan bimbingan karier di SMK dibandingkan dengan teori karier menurut beberapa tokoh?
7. Apa saja masalah-masalah yang ada dalam pemberian dan pelaksanaan bimbingan karier di beberapa SMAN TARIK yang telah diteliti?
3. Tujuan Penelitian
Berdasarkan uraian rumusan masalah diatas maka dapat diperoleh beberapa tujuan dari penelitian ini, diantaranya :
1. Untuk mengetahui bagaimana pola pelaksanaan bimbingan karier di SMAN TARIK yang telah diteliti
2. Untuk mengetahui materi apa saja yang diberikan, metode apa yang digunakan serta kapan waktu pelaksanaan bimbingan karier di SMAN TARIK yang telah diteliti
3. Untuk mengetahui besarnya pengaruh bimbingan karier terhadap persiapan diri siswa dalam memasuki pendidikan jenjang perguruan tinggi.
4. Untuk mengetahui perbandingan pemberian dan pelaksanaan bimbingan karier di SMAN TARIK dengan teori karier menurut tokoh
4. Manfaat Penelitian
Manfaat dari penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Manfaat Praktis
• Bagi sekolah, agar dipakai sebagai umpan balik (feed back) atas pelaksanaan bimbingan karier saat ini dan dapat lebih tertarik untuk memanfaatkan bimbingan karier yang diberikan secara optimal dan tepat.
2. Manfaat Teoritis
• Bagi peneliti dapat digunakan sebagai bahan referensi dalam melakukan penelitian-penelitian selanjutnya.






BAB II
PEMBAHASAN

• SMAN
1. Pola Pelaksanaan Bimbingan Karier Di SMAN
Bimbingan bidang karir yang dilaksanakan di SMAN  sebenarnya sudah tergolong cukup baik terlihat dari program tahunan yang telah direncanakan oleh Guru BK yakni pelaksanaan yang sistematis sesuai dengan tingkatan dari masing-masing kelas. Untuk siswa kelas X, XI, dan XII pelaksanaan layanan bimbingan dibidang karir siswa dapat memilih dan memulai kegiatan ekstra dalam rangka pengembangan bakat dan minat. Dan pada kelas XI dan XII siswa mengenal jenis karir yang ada dimasyarakat dan membuat rencana dan memilih karir yang lebih cocok sesuai dengan potensinya.
2. Materi Bimbingan Karier Yang Diberikan Di SMAN
Materi bimbingan karier yang diberikan pada kelas X yakni memahami pada bakat, minat khusus serta kaitannya dengan berbagai bentuk karir, pemahaman terhadap hambatan-hambatan dalam pemilihan karir, sedangkan pada kelas XI materi yang disampaikan adalah teori tentang pemilihan karir/jabatan, sedangkan materi yang disampaikan pada kelas XII adalah teori mengenai pemilihan karir menurut Holland dan materi tentang pengambilan keputusan.
3. Metode Yang Digunakan Dalam Pemberian Materi Di SMAN
Metode yang dilakukan dalam pelaksanaan bimbingan pada bidang karir yakni metode ceramah, diskusi dan diskusi kelompok dengan media yang digunakan pada layanan menggunakan brosur, surat kabar, tes bakat karir, pengukuran kepribadian dan buku panduan yang dibuat oleh guru BK di SMAN .
4. Waktu Pemberian Materi Bimbingan Karier Di SMAN 1
Waktu pemberian materi bimbingan karier diberikan adalah berbeda-beda. Untuk tiap minggunya konselor hanya diberikan waktu 45 menit untuk tatap muka untuk kelas X dan XI, XII hanya satu kali per minggu.


5. Hasil Pemberian Dan Pelaksanaan Bimbingan Karier Di SMK Negeri 1 Bagor Nganjuk
Hasil atau evaluasi dari pemberian dan pelaksanaan bimbingan karier ditunjukkan pada perubahan pemahaman, sikap dan perilaku siswa setelah memeperoleh pelayanan yang diambil dari hasil tugas siswa, hambatan yang dijumpai dan respon siswa berdasarkan observasi.

PERBANDINGAN DENGAN TEORI KARIR HOLLAND

Dalam pelaksanaan layanan yang digunakan pada tingkat SMAN TARIK yang telah kami amati menggunakan teori dari Holland yakni berusaha menjelaskan dari sudut lingkungan kerja, pribadi dan perkembangannya dan interaksi pribadi dan lingkungannya karena pilihan pekerjaan tersebut merupakan hasil interaksi diri dengan kekuatan-kekuatan lingkungan luar.
Dari pengalamaNS siswa dengan orang-orang yang melakukan pilihan kerja, teori Holland ini mengenal stereotip pekerjaan dan bahwa orang cenderung memandang pekerjaan sesuai dengan stereotip itu. Dari sekian banyak pekerjaan yang ada dalam masyarakat pekerjaan itu dapat digolongkan dalam 6 lingkungan kerja, yakni lingkungan-lingkungan realistik, intelektual, sosial, konvensional, interprise, dan artistic.
Terlihat dari rencana pelaksanaan yang telah diprogramkan oleh guru BK, maka digunakan media pengukuran kepribadian untuk mengukur pribadi siswa dalam menentukan arah pilihan jurusan / program studi selanjutnya, dan arah pilihan jabatan.
Siswa diarahkan langsung pada bursa kerja yang ada. Dimana nantinya siswa dapat turun langsung ke lapangan kerja sesuai dengan keahliannya. Disini pilihan pekerjaan bukan peristiwa sesaat, melainkan proses perkembangan individu siswa.

0 komentar:

Posting Komentar

 

Suka suka Saya Copyright © 2010 Design by Ipietoon Blogger Template Graphic from Enakei